Setelah saya berfikir beberapa masalah dan solusi (sesuatu) yang
mungkin dapat saya angkatkan ke masyarakat, tiba-tiba saya mulai
berfikir tentang “dulu farmasi itu gimana sih? Apa ada tokoh-tokoh islam
di bidangnya?”, waah sebetulnya saya sedikit jengkel dengan dunia
kedokteran, karena sikik-sikik farmasis selalu dibawah dokter,
*katanya… padahal kalau yang saya lihat, hubungan ilmu farmasi dan
kedokteran itu bisa dibilang horizontal!
Bicara tentang tokoh islam, ternyata kagak cuma ada di dunia
kedokteran aja! Di dunia farmasi juga ada tokoh-tokoh islam yang
fenomenal! Tajam! Terpecaya! *weleh weleh..kayak sedang bawa siaran aja.
Cekidot…
Nama lengkapnya Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya
al-Din al-Malaqi. Namun salah satu ilmuwan Muslim terbaik yang pernah
ada ini lebih dikenal sebagai Ibnu Al-Baitar. Dia dikenal sebagai ahli
botani (tetumbuhan) dan farmasi (obat-obatan) pada abad pertengahan.
Dilahirkan pada akhir abad 12 di kota Malaga (Spanyol), Ibnu Al-Baitar
menghabiskan masa kecilnya di tanah Andalusia tersebut.
Ternyata..minatnya pada tumbuh-tumbuhan sudah tertanam semenjak kecil
lho teman-teman! *mungkin ia satu-satunya anak kecil yang kalau ditanya
cita-citanya apa, bakal jawab “ jadi FARMASIS”!!! haha.
Di samping itu, ketika ia beranjak dewasa, dia banyak belajar
mengenai ilmu botani kepada Abu al-Abbas al-Nabati yang pada masa itu
merupakan ahli botani terkemuka. Dari sinilah, al-Baitar pun lantas
banyak berkelana untuk mengumpulkan beraneka ragam jenis tumbuhan.
Setelah tahun 1224 al-Baitar bekerja untuk al-Kamil, gubernur Mesir,
dan dipercaya menjadi kepala ahli tanaman obat. Tahun 1227, al-Kamil
meluaskan kekuasaannya hingga Damaskus dan al-Baitar selalu menyertainya
di setiap perjalanan. Ini sekaligus dimanfaatkan untuk banyak
mengumpulkan tumbuhan. Ketika tinggal beberapa tahun di Suriah,
Al-Baitar berkesempatan mengadakan penelitian tumbuhan di area yang
sangat luas, termasuk Saudi Arabia dan Palestina, di mana dia sanggup
mengumpulkan tanaman dari sejumlah lokasi di sana. *waah..collector
tumbuhan bgt dah!
Sumbangsih utama Al-Baitar adalah Kitab al-Jami fi al-Adwiya al-
Mufrada. Buku ini sangat populer dan merupakan kitab paling terkemuka
mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab. Kitab ini
menjadi rujukan para ahli tumbuhan dan obat-obatan hingga abad 16.
Ensiklopedia tumbuhan yang ada dalam kitab ini mencakup 1.400 item,
terbanyak adalah tumbuhan obat dan sayur mayur termasuk 200 tumbuhan
yang sebelumnya tidak diketahui jenisnya. Kitab tersebut pun dirujuk
oleh 150 penulis, kebanyakan asal Arab, dan dikutip oleh lebih dari 20
ilmuwan Yunani sebelum diterjemahkan ke bahasa Latin serta
dipublikasikan tahun 1758.
Karya fenomenal kedua Al-Baitar adalah Kitab al-Mughni fi al-Adwiya
al-Mufrada yakni ensiklopedia obat-obatan. Obat bius masuk dalam daftar
obat terapetik. Ditambah pula dengan 20 bab tentang beragam khasiat
tanaman yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Pada masalah pembedahan yang
dibahas dalam kitab ini, Al-Baitar banyak dikutip sebagai ahli bedah
Muslim ternama, Abul Qasim Zahrawi. Selain bahasa Arab, Baitar pun kerap
memberikan nama Latin dan Yunani kepada tumbuhan, serta memberikan
transfer pengetahuan.
Naah..teman2 udah pada tau salah satu tokoh muslim terkemuka di bidang farmasi kan?
Sekarang…siapa yang mau melanjutkan perjuangan Al-Baitar sebagai
seorang muslim untuk menjadi ahli tanaman obat? *monggo dijawab
hehehehe
oh ya, kunjungi juga ya teks asli ada di http://trustyourselves.wordpress.com :)
haii,, makasih ,, aku malah baru tahu kalo ada tokoh muslimnya, selama ini aku cuma taunya dari yunani aj :D mksih bnyk yaa ;)
BalasHapushhe, oke sama2, semoga bermanfaat ^^
BalasHapusmksh info ny ....^*^
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakasih infonya :)
BalasHapus